Self Happiness

Bahagia.. Anda menyatakan kata itu berkali-kali. Mengafirmasi diri agar rasa itu senantiasa melekat pada diri Anda. Boleh saja, asal itu benar-benar mampu meringankan rasa Anda. Namun sejatinya tanpa Anda menarik kata tersebut. Walau dalam keadaan tak sempurna, kebahagiaan diri itu muncul dari dalam diri kita sendiri, bukan dari faktor eksternal. Bukan dari orang lain, bukan juga dari org yg kita cintai, improvisasi diri, temukan kecintaan pada diri Anda, apa yang Anda sukai untuk dilakukan, apa yang ingin Anda capai, apa yang membuat Anda membayangkan saja Anda merasa ya inilah saya. Saya berada di antara milyaran manusia, saya di antara para eksekutor sukses yang duduk dalam meja diskusi, saya ada dalam seminar-seminar penting tentang edukasi, saya berkontribusi untuk saya pribadi dan tentu untuk dunia saya, dunia yg saya ciptakan begitu indahnya, dengan penghuni-penghuni semesta yang punya peran andil dan tentu menjadi relasi-relasi terbaik Anda.

Mungkin terdengar seperti bualan, percaya atau tidak, ketika kita berada di fase denial (), kesusahan, kesulitan, masalah bertubi-tubi lalu-lalang silih berganti. Itu lah fase dimana kita dihadapkan pada kenyataan bahwa hanya ada dua kemungkinan:

  1. Optimis

Terdengar mudah dan biasa, namun optimis sesungguhnya menawarkan dua kondisi yang berbeda :

a. Maju untuk terus menemukan solusi

Ketika kita memutuskan optimis untuk menemukan solusi, maka lapangkan hati. Bukan dengan jalan berpikir keras untuk solusi yg mungkin benar akan Anda terapkan pada masalah Anda. Upayakan rileks namun fokus, bukan tegang serius, hal itu terlalu kaku.. cobalah untuk lebih fleksibel dinamis, segala yang terjadi di sekeliling Anda adalah jawaban dari permasalahan Anda yang jarang kita sadari.

b. Mundur untuk melepaskan masalah

Dalam ranah optimis, melepaskan masalah disini adalah melepaskan apa yg benar benar kita genggam dengan sangat erat, yang kita tahan agar benteng pertahanan tak runtuh luruh, yang kita planning sedemikian rupa sebagai konsep matang yg tlah kita bangun dan upayakan. Dan kini saatnya Anda ucapkan ” Selamat berpisah semua angan dan harapan” Selamat berpisah untuk benar-benar sampai jumpa. Ya tentu, Anda kelak akan berjumpa kembali dengan lebih indah lagi apa yang Anda lepaskan tersebut. Semesta menerima dengan Tangan-tangan Agungnya, memoles dan memperbaiki dengan cara-Nya untuk kembali dengan jauh lebih baik lagi untuk Anda. Percayalah dengan optimisme bahwa memang sudah saatnya Anda melepaskan semua, mengikhlaskan segalanya. Dengan melepas, Anda belajar mendewasa dengan menerima secara lapang dada bahwa Ada yang jauh lebih Berwenang atas rencana Anda.

2. Pesimis

Dalam ranah pesimis ada dua kondisi:

a. Pesimis Aktif

Seseorang yang tlah menyerah untuk berjuang mungkin dikategorikan sebagai seorang yg berjiwa pesimis, namun pesimis bukan hanya dinilai negatif. Pesimis aktif mereka menyerah dengan mensyukuri, menyerah dengan kata ” ya sudah memang sudah jalannya, sedangkan aku maunya begini begitu”. Mereka kebanyakan mencari cara untuk menghilangkan esensi masalah mereka dengan mengganti dg masalah baru. Mereka menukar isi dari wadah masalah tersebut. Mereka sudah tak mau tahu dengan masalah yg sedang dihadapi. Kata-kata baik-baik saja menjadi tameng dari ciri kategori ini.

b. Pesimis Pasif

Sedangkan pesimis pasif sudah bisa ditebak bukan, pesimis pasif energinya sangat negatif dibanding pesimis aktif. Mereka benar-benar menyerah dan tak melakukan upaya apapun untuk menyelesaikan masalah mereka. Tidak ada atandar baik buruk benar salah dari keempat macam kemungkinan reaksi dari bagaimana kita menyikapi masalah.

Semua punya cara tersendiri dalam menghadapi masalah masing-masing. Dari keempat pilihan tersebut tentu ada effort tersendiri, bukan tentang mana yg benar tapi tentang bagaimana berproses untuk menjalani masalah. Silahkan saja..

 

Kembali tentang bahagia, telah saya singgung bahwa dengan mampu menyelesaikan masalah, ada kebahagiaan tersendiri yang dirasa. Bahagia bukan tujuan namun proses. Proses yang benar-benar Anda nikmati dan memenuhi jiwa Anda. ?

Leave a Reply

Your email address will not be published.